2013-12-23

PACARAN PADA REMAJA BERDASARKAN PANDAGAN AGAMA

Pacaran merupakan hal yang tidak biasa dikalangan remaja pada saat ini, pacaran yang seperti apa sich yang bagus???itu yang selalu kita pikirkan buat kaulan remaja.

Pacaran pada zaman sekarang ini banyak disalah artikan oleh kaulan remaja/ pemuda yang mana mereka merasa pasanggan dia adalah suami yang sah. apa lagi yang buat remaja semakin menjadi karena melihat cinema2 yang di tayang di televisi yang membuat remaja semakin meraja lela contohnya berpelukan di tempat umum pada hal belum ada ikatan suami istri yang lebih parahnya yang bisa merusak masa depan remaja terutama remaja putri adalah melakukan hubungan layangnya suami istri yang sah.

Emang pada masa remaja ini sangat rentan karena remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja ( Erikson (dalam Hurlock, 1990 ) ). Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir.

Sedangkan dalam agama khususnya islam tidak mengenal namanya pacaran namun ta'aruf(perkenalan), namun islam tidak melarang pacaran tapi islam melarang pacaran yang berlebihan sebagai mana dalam firman Allah Swt yang artinya
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS Al Isra’: 32).

pacaran pada kaulan remaja sekarang lebih berat mendekati zina pada hal Allah SWT sangat membenci zina tersebut.

pacaran akan begitu indah dirasakan oleh sepasang hamba Allah SWT adalah pacaran setelah menikah yang sah menurut agama islam dan hukum pemerintah.

maka buat kaulan muda marilah kita jauhi hal yang zini karena itu akan membuat kita menuju jalan yang buruk serta kita harus bisa mengontrol diri agar tidak masuk kedalam jurang zina tersebut serta kita bisa menguranggi jumlah penduduk di Negara kita(hehehe).



CINTA PANDAGAN PSIKOLOGI

CINTA ITU SEBENARNYA APA???
PASTI BANYAK YANG BERANGGAPAN SESUAI DENGAN KOGNITIF DAN PENGALAMAN ORANG TERSEBUT, DISINI SAYA AKAN MENJELASKAN CINTA MENURUT TOKOH PSIKOLOGI

Menurut Sternberg, cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan, dsb. Kisah pada setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita, dsb. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan.
Sternberg terkenal dengan teorinya tentang “Segitiga Cinta” (bukan cinta segitiga lho…!). Segitiga cinta itu mengandung komponen : 
(1). Keintiman (Intimacy) adalah elemen emosi, yang didalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan      (trust), dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara lain seseorang akan merasa dekat dengan seseorang serta selalu terbayang dan ingin berjumpa si doi selalu( kasmaran yang biasa kita kenal )
(2). Gairah (Passion)adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual( disini seksual yang positif ya sob, jangan ngeres dulu...hehehehe )
(3). Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.

 Dari gambaran yang telah diungkapkan oleh Sternberg itu semua pasti akan ada pada setiap manusia namun setiap manusia tidak akan sama tingkatannya ada yang tinggi di keintimannya rendah di gairah/ komitmennya begitu seterusnya, dari hal itu Sternberg membagi cinta dalam berbagai tipe yaitu :
1. Nonlove (Tidak ada cinta) --> Kondisi dimana ketiga komponen tersebut tidak ada

2. Menyukai/Pertemanan --> Pertemanan atau persahabatan memiliki komponen intimacy, dimana seseorang merasakan adanya ikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tetapi tidak ada gairah atau komitmen jangka panjang
 
3. Infatuated love adalah murni berisi gairah (passion). Hubungan yang romantis sering kali dimulai dari infatuated love dan menjadi romantic love (cinta romantis) saat tumbuh keintiman. Jika intimacy dan komitmen tidak berkembang, cinta ini akan hilang.
 
4. Empty love adalah hubungan yang terdiri dari komitmen tanpa adanya intimacy atau passion. Cinta yang lebih kuat dapat menurun menjadi empty love. Pada kasus perjodohan, hubungan pasangan dapat dimulai dengan empty love dan berkembang menjadi bentuk lain.
 
5. Romantic love mengandung adanya intimacy dan passion, tetapi tanpa komitmen.
 
6. Companionate love merupakan cinta yang mengandung komponen intimacy, tetapi tanpa passion. Lebih kuat dari sekedar hubungan pertemanan karena tidak adanya komitmen jangka panjang. Tipe cinta ini ditemukan pada pernikahan yang telah kehilangan gairah tetapi perasaan yang dalam dan komitmen masih ada. Bentuk cinta seperti ini juga terdapat hubungan antar anggota keluarga.
 
7. Fatuous love memiliki komponen passion dan komitmen, tetapi tanpa adanya intimacy
 
8. Consummate love adalah bentuk yang lengkap dari cinta, menggambarkan hubungan ideal yang sebaiknya dituju oleh setiap pasangan. Pada pasangan dengan cinta ini, ketiga komponen intimacy, passion, dan komitmen mewarnai hubungan keduanya. Tapi Sternberg juga mewanti-wanti, sulit untuk mempertahankan hubungan seperti ini.

SEMUA PENJELASAN DI ATAS MERUPAKAN HAL YANG HARUS DIKETAHUI SEBELUM JATUH CINTA..HEHEHEHE
CINTA EMANG SULIT UNTUK DI MENGERTI NAMUN CINTA KITA HARUS LAH BISA MEMAHAMI PASANGGAN KITA DAN HARUS BISA MEMENUHI KE-3 KOMPONEN YANG TELAH DIJELASKAN DI ATAS TADI....

"CINTA EMANG BUAT ORANG BERTINGKAH ANEH"

2013-08-06

KKN ( KULIAH KERJA NYATA )

KULIAH KERJA NYATA/ KITA SERING DENGAN KKN MERUPAKAN SUATU WADAH YG HARUS DILALUI OLEH SETIAP MAHASISWA DIMANA DENGAN ADANYA KKN INI KITA BISA MENERAPKAN ILMU YG TELAH KITA DAPAT SELAMA LEBIH KURANG 6 SEMESTER KITA KULIAH, PADA MASA INI LAH MERUPAKAN MASA DIMANA KITA BELAJAR HIDUP MANDIRI DI DESA TERPENCIL DENGAN FASILITAS APA ADANYA.

AWAL KITA MEMULAI KKN KITA AKAN MENJADI GELISAH APAKAH KITA BISA DITERIMA MASYARAKAT TEMPAT KITA KKN? SEMUA ITU AKAN TERJAWAB KETIKA KITA SAMPAI DI TEMPAT KKN, DISINILAH KITA BELAJAR BAGAIMANA MENDEKATKAN DAN MEMPERKENALKAN DIRI KITA PADA MASYARAKAT DI DAERAH KITA KKN.

DARI BANYAK JUMLAH ORANG YG KKN DI 1 DAERAH ADA SEORANG YG SANGAT BERPERAN PENTING UNTUK MENGKOORDINIR SEMUANYA YANG SERING DIKENAL DENGAN KORDES ( KOORDINATOR DESA ) YANG HARUS BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP TEMAN-TEMANNYA SERTA KORDES JUGA HARUS BERBESAR HATI DALAM MENGHADAPI MASALAH, KRITIK N SARAN SERTA KELUHAN DARI TEMAN-TEMANNYA ATAUPUN DARI MASYARAKAT.

JANGAN BERANGGAPAN KKN ITU RUMIT/ SULIT SEMUA ITU TERGANTUNG KITA SEMUA JIKA KITA DEKAT DENGAN MASYARAKAT DAN ORANG TERPANDANG DI DAERAH TEMPAT KITA KKN MAKA SEMUA ITU BISA TERLAKSANA SERTA KITA PUN BISA MENJADIKAN ITU SEBUAH MOTIVASI YANG BERHARGA.

SETIAP DAERAH NORMA SOPAN SANTUN ITU BERBEDA JADI KITA HARUS BISA BELAJAR SERTA MENGAMBIL INTI DARI SOPAN SANTU ITU MANA TAHU SUATU SAAT BISA KITA GUNAKAN DILAIN KESEMPATAN, YANG PALING PENTING ADALAH BAHASANYA MINIMAL KITA MENGETAHUI 1 KATA YANG BAGUS DARI TEMPAT KITA KKN TERSEBUT.

SEBENARNYA MASIH BANYAK YANG INGIN SAYA CERITAKAN MASALAH KKN INI NAMUN SETIAP ORANG MEMILIKI PERSI CERITA MASING-MASING, SEMOGA DARI CERITA INI SEBAGAI MOTIVASI BAGI TEMAN-TEMAN PEMBACA YANG BELUM PERNAH KKN ATAU YANG MAU KKN.

" HIDUP MAHASISWA, JADIKAN KITA MUTIARA NEGARA INI YANG DIHARAPKAN DAN DIBANGGAKAN NEGARA KITA "

2013-06-04

RETARDASI MENTAL

A.  Pembahasan

a.       Sekilas Tentang Retardasi Mental

Keterbelakangan mental atau lazim disebut retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak-anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit danfren = jiwa) atau tuna mental. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berprilaku adaptif ( W.F. Maramis, 2005 ).

Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa edisi ke-III (PPDGJ III)  retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial ( Salmioah S, 2010 ).

Menurut American Association Mental Retardation (AAMR, 2002 ) retardasi mental adalah suatu disabilitas yang ditandai dengan suatu limitasi/keterbatasan yang bermakna baik dalam fungsi intelektual maupun perilaku adaptif yang diekspresikan dalam keterampilan konseptual, social dan praktis. Menurut Diagnostic and Scientific Manual IV-TR (DSM IV-TR) retardasi mental adalah sama dengan definisi AAMR tetapi ditambahkan batas derajat IQ 70( Salmioah S, 2010 ).

Klasifikasi retardasi mental menurut Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa (PPDGJ/DSM III 1995) adalah

a.       Retardasi mental ringan (F.70) (debil)

IQ berkisar antara 50 sampai 69 menunjukkan retardasi mental ringan. umur mental 8 -11 tahun. dapat dilatih dan dididik. dapat merawat dirinya dan melakukan semua pekerjaan di rumah.Mereka tidak selalu dapat dibedakan dengan anak-anak normal sebelum mulai bersekolah. Pemahaman dan penggunaan bahasa hanya sedikit terlambat. tidak dapat dididik di sekolah biasa tetapi harus di lembaga istimewa atau Sekolah Luar Biasa. pada saat menginjak Taman Kanak-kanak belum tampak kekurangannya, sesudah menginjak Sekolah Dasar tampak kurang kepandaiannya, sehingga sukar untuk naik kelas (kelas I SD – 3 tahun) (Maslim, 2001 ; Santrock 2008 ; Ghosali, 1983)

Di usia remaja kemampuan berbicara yang mempengaruhi kemandirian dapat menetap, namun untuk kebutuhan sehari hari kebanyakan dapat mandiri penuh dapat merawat diri sendiri dan mencapai ketrampilan praktis, keterampilan rumah tanggadapat mempertahankan hubungan social dan berperan di masyarakat. Kesulitan biasanya dalam bidang akademis terutama dalam kemampuan membaca dan menulis. dalam keadaan cocok Mereka dapat bekerja mencari nafkah ketika dewasa, pekerjaan yang tidak memerlukan keterampilan yang rumit – tetapi tak dapat bersaing dengan orang lain dan tak dapat mengurus pekerjaannya dengan bijaksana, sehingga bila ada penghematan tenaga kerja, penderita diberhentikan lebih dahulu. dan mereka dapat berumah tangga. tak dapat berfikir secara abstrak, hanya hal-hal konkrit yang dapat difahami.kurang dapat membedakan hal-hal yang penting dan remeh atau hal-hal yang baik dan buruk, sehingga mudah tersangkut perkara kriminil. Oleh karena itu perlu pengawasan orang tua dalam melakukan aktivitasnya.Sinonim: Feeble minded, moron hight grede defect, mild mental subnormality. (Maslim, 2001 ;Nuhriawangsa 2011)

b.      Retardasi mental sedang (F71) (imbecile ringan)

Antara IQ 35 hingga 49 umurmental 4 – 8 tahun. Dapat dilatih dan dapat dididik (Trainable &Educable) sampai ke taraf kelas II – III SD. Orang yang mengalami retardasi mental sedang umumnya ada profil kesenjangan (disrepancy) dari kemampuan, beberap memiliki kemampuan lebih tinggi dalam visio- spacial daripada tugas tugas yang tergantung dengan bahasa, sedangkan kemampuan lainnya Nampak canggung namun msih dapat melakukan interaksi social dan percakapan sederhana (kemampuan bahasa sangat bervariasi mulai dari  percakapan sederhana sampai hanya dapat berkomunikasi seadanya hanya untuk kebutuhan dasar).Terdapat keterlambatan perkembangan yang nyata pada masa kanak kanak. sebagian besar dari penyandang retardasi mental sedang dapat dilatih mengembangkan beberapa tahap kemandirian dalam memelihara diri sendiri seperti makan, mandi danberpakaian sendiri. mengenal bahaya dan dapat menyelamatkan diri. dapat dilatih pekerjaan yang sederhana dan rutin misalnya : menyapu, mencuci piring, membersihkan rumah dsb. bisa menghitung 1 – 20, mengetahui macam-macam warna dan membaca beberapa suku, namun pada saat dewasa pasien akan membutuhkan berbagai tingkat dukungan untuk dapat hidup dan bekerja di masyarakat. (Maslim, 2001 ;Nuhriawansa 2011; Santrock 2008 ; Ghosali, 1983).



b.   Penyebab Retardasi Mental

1.             Faktor Prenatal


Penggunaan berat alkohol pada perempuan hamil dapat menimbulkan gangguan pada anak yang mereka lahirkan yang disebut dengan fetal alcohol syndrome. Faktor-faktor prenatal lain yang memproduksi retardasi mental adalah ibu hamil yang menggunakan bahan-bahan kimia, dan nutrisi yang buruk. (Durand, 2007). Penyakit ibu yang juga menyebabkan retardasi mental adalah sifilis, cytomegalovirus, dan herpes genital. Komplikasi kelahiran, seperti kekurangan oksigen dan cidera kepala, menempatkan anak pada resiko lebih besar terhadap gangguan retardasi mental. Kelahiran premature juga menimbulkan resiko retardasi mental dan gangguan perkembangan lainnya. Infeksi otak, seperti encephalitis dan meningitis juga dapat menyebabkan retardasi mental. Anak-anak yang terkena racun, seperti cat yang mengandung timah, juga dapat terkena retardasi mental. (Nevid, 2003)




2. Faktor Psikososial

Seperti lingkungan rumah atau sosial yang miskin, yaitu yang tidak memberikan stimulasi intelektual, penelantaran, atau kekerasan dari orang tua dapat menjadi penyebab atau memberi kontribusi dalam perkembangan retardasi mental. (Nevid, 2002)  Anak-anak dalam keluarga yang miskin mungkin kekurangan mainan, buku, atau kesempatan untuk berinteraksi dengan orang dewasa melalui cara-cara yang menstimulasi secara intelektual akibatnya mereka gagal mengembangkan keterampilan bahasa yang tepat atau menjadi tidak termotivasi untuk belajar keterampilan-keterampilan yang penting dalam masyarakat kontemporer. Beban-beban ekonomi seperti keharusan memiliki lebih dari satu pekerjaan dapat menghambat orang tua untuk meluangkan waktu membacakan buku anak-anak, mengobrol panjang lebar, dan memperkenalkan mereka pada permainan kreatif. Lingkaran kemiskinan dan buruknya perkembangan intelektual dapat berulang dari generasi ke generasi (Nevid, 2002).

Kasus yang berhubungan dengan aspek psikososial disebut sebagai retardasi budaya-keluarga (cultural-familial retardation). Pengaruh cultural yang mungkin memberikan kontribusi terhadap gangguan ini termasuk penganiayaan, penelantaran, dan deprivasi sosial. (Durand, 2007)

3. Faktor Biologis

       a. Pengaruh genetik

Kebanyakan peneliti percaya bahwa di samping pengaruh-pengaruh lingkungan, penderita retardasi mental mungkin dipengaruhi oleh gangguan gen majemuk (lebih dari satu gen) (Abuelo, 1991, dalam Durand, 2007) Salah satu gangguan gen dominan yang disebut tuberous sclerosis, yang relatif jarang, muncul pada 1 diantara 30.000 kelahiran. Sekitar 60% penderita gangguan ini memiliki retardasi mental (Vinken dan Bruyn, 1972, dalam Durand 2007).  Phenyltokeltonuria (PKU) merupakan gangguan genetis yang terjadi pada 1 diantara 10.000 kelahiran (Plomin, dkk, 1994, dalam Nevid, 2002). Gangguan ini disebabkan metabolisme asam amino Phenylalanine yang terdapat pada banyak makanan. Asam Phenylpyruvic, menumpuk dalam tubuh menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan retardasi mental dan gangguan emosional.



b. Pengaruh kromosomal

Jumlah kromosom dalam sel-sel manusia yang berjumlah 46 baru diketahui 50 tahun yang lalu (Tjio dan Levan, 1956, dalam Durand, 2007). Tiga tahun berikutnya, para peneliti menemukan bahwa penderita Sindroma Down memiliki sebuah kromosom kecil tambahan. Semenjak itu sejumlah penyimpangan kromosom lain menimbulkan retardasi mental telah teridentifikasi yaitu Down syndrome dan Fragile X syndrome.

                   1. Down syndrome

Sindroma down, merupakan bentuk retardasi mental kromosomal yang paling sering dijumpai, di identifikasi untuk pertama kalinya oleh Langdon Down pada tahun 1866. Gangguan ini disebabkan oleh adanya sebuah kromosom ke 21 ekstra dan oleh karenanya sering disebut dengan trisomi 21. (Durand, 2007). Anak retardasi mental yang lahir disebabkan oleh faktor ini pada umumnya adalah Sindroma Down atau Sindroma mongol (mongolism) dengan IQ antar 20 – 60, dan rata-rata mereka memliki IQ 30 – 50. (Wade, 2000, dalam Nevid 2003). Menyatakan abnormalitas kromosom yang paling umum menyebabkan retardasi mental adalah sindrom down yang ditandai oleh adanya kelebihan kromosom atau kromosom ketiga pada pasangan kromosom ke 21, sehingga mengakibatkan jumlah kromosom menjadi 47. Anak dengan sindrom down dapat dikenali berdasarkan ciri-ciri fisik tertentu, seperti wajah bulat, lebar, hidung datar, dan adanya lipatan kecil yang mengarah ke bawah pada kulit dibagian ujung mata yang memberikan kesan sipit. Lidah yang menonjol, tangan yang kecil, dan berbentuk segi empat dengan jari-jari pendek, jari kelima yang melengkung, dan ukuran tangan dan kaki yang kecil serta tidak proporsional dibandingkan keseluruhan tubuh juga merupakan ciri-ciri anak dengan sindrom down. Hampir semua anak ini mengalami retardasi mental dan banyak diantara mereka mengalami masalah fisik seperti gangguan pada pembentukan jantung dan kesulitan pernafasan. (Nevid, 2003)



                   2. Fragile X syndrome

Fragile X syndrome merupakan tipe umum dari retardasi mental yang diwariskan. Gangguan ini merupakan bentuk retardasi mental paling sering muncul setelah sindrom down (Plomin, dkk, 1994, dalam Nevid, 2003). Gen yang rusak berada pada area kromosom yang tampak rapuh, sehingga disebut Fragile X syndrome. Sindrom ini mempengaruhi laki-laki karena mereka tidak memiliki kromosom X kedua dengan sebuah gen normal untuk mengimbangi mutasinya. Laki-laki dengan sindrom ini biasanya memperlihatkan retardasi mental sedang sampai berat dan memiliki angka hiperaktifitas yang tinggi. Estimasinya adalah 1 dari setiap 2.000 laki-laki lahir dengan sindrom ini ( Dynkens, dkk, 1998, dalam Durand, 2007).





c.    Akibat Yang Menyertai Retardasi Mental

1.      Akibat Bagi Anak

Akibat yang ditimbulkan oleh gangguan retardasi mental bagi anak yang mengalaminya antara lain sebagai berikut :

Ø  Konsep diri yang seharusnya positif menjadi negatif

Ø  Dalam mengingat sulit jika tidak diurutkan dari awal

Ø  Sulit meraih sukses dan menyelesaikan karir sekolahnya

2.      Akibat Pada Orang Tua dan Guru

Karena dengan kecendrungan Retardasi mental banyak kata-kata/ simbol-simbol susah di ingatnya jika tidak berurutan dari pertama dia lihat sehingga orang tua harus banyak meluangkan waktu pada anak yang terkena gangguan Retardasi Mental dan harus membuat simbol/ kata-kata/ kegiatan yang berurut dari awal.

Bagi guru yang mengajari anak Retardasi Mental harus banyak bersabar dalam mengajar jika mengenalkan pada anak simbol/ kata-kata agar si anak bisa memahaminya.

Terkadang orang tua dan guru menjadi hilang kesabaran dalam memberikan simbol/ kata-kata yang harus berurut dan tidak boleh acakan pada anak yang menggalami Retardasi Mental.



d.    Penanganan Terhadap Retardasi Mental

Pencegahan retardasi mentaldapat dibedakan menjadi dua: pencegahan primer dan pencegahan sekunder.

1. Pencegahan Primer

Usaha pencegahan primer terhadap terjadinya retardasi mentaldapat dilakukan dengan:a. Pendidikan kesehatan pada masyarakat.b. Perbaikan keadaan social-ekonomi.c. Konseling genetik.d. Tindakan kedokteran, antara lain:1) Perawatan prenatal dengan baik;2) Pertolongan persalinan yang baik;3) Pencegahan kehamilan usia sangat muda (usia ibu kurang dari20 tahun) dan terlalu tua (usia ibu lebih dari 46 tahun).



2. Pencegahan Sekunder


Pencegahan sekunder terhadap terjadinya retardasi mental dapatdilakukan dengan diagnosis dan pengobatan dini peradangan otak dangangguan lainnya